Senin, 16 November 2009

Ujian Tengah Semester I

UJIAN TENGAH SEMESTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Mata Kuliah : Metodologi Pemb.Bhs Arab Semester : VII
Dosen : Suriansyah Noer M.Pd.I Bentuk Ujian : Tertutup

1. Sebutkan Ciri-ciri Metode Langsung (Direct Method) dan jelaskan !

2. Apa urutan – urutan pelajaran Metode Alami ( Natural Method) ?

3. Apakah Metode Membaca itu? Apakah kelebihannya !

4. Apakah Metode pembelajaran Bahasa Arab yang kamu sukai ? dan berikan gambar kegiatan pembelajarannya!

5. Bagaimana pendapatmu tentang metode Campuran ? jelaskan !



UJIAN TENGAH SEMESTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Mata Kuliah : Evaluasi Pemb.Bhs Arab Semester : VII
Dosen : Suriansyah Noer M.Pd.I Bentuk Ujian : Tertutup

1. Apakah Remember itu menurut taksonomi hasil belajar ?

2. Bedakan antara recalling dan indentifikasi ? serta berikan contohnya !

3. Bagaimana pendapatmu tentang hasil belajar kognitif berkenaan dengan menerapkan !

4.Berikan contoh mendekontruksikan !

5. Apakah menganalisis itu jelaskan ! berikan contoh!

Minggu, 08 November 2009

Tips: Kiat-kiat Mempertajam Intuisi Anda



Sekali waktu Wikimuers pasti pernah tiba-tiba mempunyai perasaan tidak enak. Sepertinya akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, tidak tergambarkan atau bisa digambarkan walaupun samar-samar. Perasaan seperti itu adalah intuisi atau dalam bahasa sehari-hari sering disebut firasat.

Sebagian orang ada yang membedakan antara intuisi dengan indera keenam, (sixth sense) terutama hubungannya dengan dunia supranatural. Tapi ada juga yang menganggap keduanya sama, kalau menghubungkannya dengan dunia nyata. Namun keduanya sama-sama menggunakan ketajaman rasa (feeling). Jadi kiat-kiat di bawah ini juga bisa digunakan untuk memperkuat indera keenam (sixth sense) Anda.

Intuisi Anda adalah sebuah jalan pintas untuk mencapai produktivitas, pengertian yang mendalam, pengetahuan, inovasi, dan pengambilan keputusan. Jadi bagaimanakah mengeksplor intuisi agar bisa bekerja untuk Anda?

Anda mempunyai kemampuan untuk memecahkan permasalahan dengan seketika

Pernahkah Anda melihat suatu masalah dan kemudian mengenal penyebab utama sekaligus solusinya – dengan seketika – tanpa penelitian terlebih dulu? Sebetulnya manusia telah diberikan bakat oleh Tuhan untuk mencurigai suara hatinya yang dalam. Dan seringkali dengan pembuktian secara empiris intuisi Anda ternyata benar.

Anda mempunyai kemampuan untuk memecahkan permasalahan dengan seketika jika anda mempercayai diri sendiri. Kita semua pasti seperti itu, namun seringkali peringatan itu seperti tidak datang lagi, kenapa? Dan bagaimanakah cara kita mengeksploitasi kekuatan batin itu – yakni suara batin yang mengabaikan semua kebohongan, manipulasi, dan tipuan, serta mengatakan kepada kita hal sebenarnya?

Enam langkah untuk mempertajam intuisi adalah:

1. Pergunakanlah empati alami kita sesering mungkin

Bayangkan diri anda berada dalam posisi orang lain. Atau dengarkanlah pengalaman-pengalaman orang lain dan rasakan bagaimana mereka merasakannya pada saat itu. Lebih baik lagi kalau Anda menerima keluhan-keluhan dan memberikan pertolongan dengan memberikan solusi-solusi, bukan hanya memonitor dan membanding-bandingkan. Rasakanlah penderitaan batin mereka! Semakin dalam perasaan Anda terlibat, maka semakin memperkuat intuisi Anda. Dengan kata lain semua pengalaman buruk orang lain bisa memperkuat intuisi Anda tanpa Anda harus mengalaminya sendiri.

2. Biarkan diri Anda merasa takut dan mengalirlah melewatinya

Anda pasti tidak menyukai rasa takut, bukan? Begitu juga semua orang. Tetapi rasa takut adalah insting dasar yang diberikan Tuhan agar kita bisa survive di dunia ini. Kita harus menyesuaikan diri dengannya dan menemukan suatu cara untuk menjadikannya teman kita, bukan sebagai musuh, kecuali jika anda adalah superman dan sudah melampaui rasa takut itu. Anda harus menemukan suatu cara untuk memanfaatkannya dengan tujuan kebaikan.

Ketakutan menghalangi intuisi, namun ketika dihalangi intuisi akan menjadi lebih kuat dengan mengadakan pembalasan. Mekanisme ini mirip dengan sistem kekebalan tubuh kita (imun) ketika disuntikkan vaksin (virus yang dilemahkan). Oleh sebab itu biarkan diri Anda untuk merasa takut. Jangan menahan bagian manapun dari rasa takut. Jangan mengubur perasaan takut itu dalam-dalam. Tapi fokuskan secara langsung bahwa kita berada di atasnya dan mengendalikan rasa takut hingga berakhir. Setelah itu Anda akan menjadi lebih kuat dengan lebih banyak kejelasan. Membiarkan diri Anda untuk merasakan ketakutan akan memperkuat intuisi karena hal itu berarti mengajar Anda untuk mendengarkan suara dari lubuk hati dan menerima rasa takut apa adanya, alih-alih bertempur melawannya.

3. Berhubunganlah dengan orang lain secara emosional

Ketika anda terlibat dengan orang lain, seperti bertatap muka, berbicara di telepon, atau online, cobalah untuk membaca emosi mereka. Beri nama emosi-emosi mereka. Apakah kedengarannya seperti bunyi marah, berbahagia, penuh harapan, gembira, tertekan, atau sedih? Semakin banyak anda berhubungan dengan emosi orang lain, semakin dalam pemahaman Anda akan situasi-situasi sosial dan semakin baik intuisi Anda akan berfungsi. Getar-getar intuisi dan ide-ide abstrak datang dari tempat yang sama di dalam diri kita di mana emosi terbentuk, sehingga semakin baik Anda membaca dan mengidentifikasi emosi orang lain semakin baik kemampuan Anda menciptakan dan berkomunikasi dengan menggunakan intuisi. Mengidentifikasi dan memberi nama emosi di dalam diri Anda dan orang lain adalah sebuah latihan yang membutuhkan banyak energi.

4. Hentikan penilaian-penilaian pribadi (judgments)

Ketika Anda menghakimi seseorang atau sesuatu – termasuk diri Anda sendiri – itu bukan intuisi, tapi energi negatif yang menghalangi intuisi. Ketika Anda mendengar suara kritik di dalam benak Anda yang berkata, “Dia bodoh”, “Dia jahat”, “Aku gemuk”, atau “Aku akan kalah”, maka berhentilah berkata seperti itu dan berpikirlah; Kenapa aku berkata seperti itu? Ketika Anda mendengar hati berkata menghakimi, suruh dia diam – bukan dengan membenamkannya agar tidak berfungsi, karena dia akan mencari jalan keluar selain itu – tetapi dengan memaksa suatu pertanyaan positif ke dalam kesadaran Anda. Ketika Anda mendapati diri Anda berpikir, “Aku tidak akan pernah bisa menyelesaikan hal ini”, maka ubahlah pemikiran itu menjadi; “Bagaimanakah caranya agar aku menyelesaikan hal ini?” Jika Anda sabar dan mau mendengarkan suara hati yang terdalam Anda, hati itu akan berkata bagaimana caranya agar Anda bisa menyelesaikannya. Ketika hati kita menghakimi, “Itu tidak akan pernah berhasil”, maka bertanyalah pada diri Anda; “Ide manakah yang akan berhasil?” atau “Ide manakah yang lebih baik?”. Begitu Anda mulai menanyakan pertanyaan positif, maka pikiran alam bawah sadar Anda akan mulai menanganinya dengan memberikan solusi-solusi dalam wujud intuisi.

5. Temukan keheningan

Cara terbaik adalah meditasi. Jadualkan sedikitnya tiga puluh menit dalam sehari untuk menghabiskan waktu sendirian dengan pikiran Anda – merenung dan tafakur. Ambil kesempatan untuk duduk sendirian bersama pemikiran-pemikiran Anda, perasaan, dan penggambaran-penggambaran. Kita sudah menghabiskan sebagian besar hidup dengan hampir-hampir tidak mengacuhkan apa yang terjadi di dalam diri kita. Dengan mengambil waktu untuk mendengarkan dunia Anda yang terdalam, Anda akan menemukan betapa ajaib dan mengagumkannya diri Anda. Belajar untuk mendengarkan diri anda di dalam keheningan akan mengantar Anda kepada mendengarkan suara bagian dalam diri ketika anda sedang bersama orang lain dan pekerjaan Anda, dan akan membimbing untuk menangkap ide-ide intuitif yang benar dan tangguh di saat Anda memerlukannya.

6. Ajukan pertanyaan-pertanyaan, sebanyak-banyaknya

Ini adalah yang disebut pembangunan tubuh dari intuisi. Tanya jawab adalah cara terbaik untuk menciptakan intuisi-intuisi yang lebih kuat. Intuisi-intuisi kreatif yang paling kuat akan datang kepada Anda setelah sesi-sesi tanya-jawab yang lama. Bentuklah sebuah kelompok diskusi dengan orang-orang yang mempunyai rasa curiga tinggi dan diskusikan isu-isu kompleks, seperti politik, filsafat, sains dan teknologi, sosial kemasyarakatan, kesehatan, atau topik-topik berkaitan dunia kejahatan. Kebanyakan kekuatan bukan datang dari jawaban-jawaban tapi dari pertanyaan-pertanyaannya, membawa anda kepada alur-alur yang belum dipertimbangkan, mendatangkan pertanyaan-pertanyaan baru dan akan mendatangkan lebih banyak lagi jawaban. Tidak ada cara yang lebih baik untuk melatih intuisi Anda dibanding dengan sesi-sesi tanya-jawab yang berkembang.

Sebagian orang berkata bahwa intuisi itu tidak ilmiah dan tidak beralasan. Pendapat itu benar dan juga salah. Gagasan yang intuitif kreatif memang tidak ilmiah hingga Anda dapat membuktikannya. Bagaimanapun, semua ilmu pengetahuan dimulai dengan sebuah hipotesa. Dan sebuah hipotesa berasal dari mana? Hal-hal yang baik, kreatif, dan orisinil, datang karena intuisi Anda - sebuah kilatan jiwa, cahaya dari tuhan.

Minggu, 09 Agustus 2009

soal ujian Akta Empat Universitas muhammadiyah Surabaya
1. Sebutkan 3 manfaat PTK !
2. Dari manakah data PTK ?
3.apakah latar belakang penelitian tindakan kelas ?
4. sebutkan dengan lengkap isi PTK !

Jumat, 19 Juni 2009

Ujian UAS Pengembangan Kurikulum

UJIAN AKHIR SEMESTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA


Mata Kuliah : Pengembangan kurikulum Hari : Rabu 1 Juli 2009
Dosen : H. Suriansyah Noer M.Pd.I Bentuk Ujian : Terbuka


1. Mengapa Evaluasi Kurikulum sukar dirumuskan secara tegas ?
2. Apa yang dimaksud dengan isi kurikulum ? jalaskan dengan gamblang ?
3. Tuliskan Definisi Pengembangan Kurrikulum dengan runtut !
4. Bagaimana Pendapatmu tentang landasan Filosofis dan psikologis pengembangan kurikulum ?
5. Sebutkan 3 dimensi umum kemampuan guru !

Soal Mantik

UJIAN AKHIR SEMESTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA


Mata Kuliah : Logika /Mantik Hari : Senin 29 Juni 2009
Dosen : H. Suriansyah Noer M.Pd.I Bentuk Ujian : Terbuka

1. Menurut isinya kata dibagi menjadi berapa? Dan jelaskan.
2. Tuliskan definisi Logikan/Mantik yang kamu ketahui !
3. Sebutkan hukum-hukum yang harus ditepati dalam sillogisme kategoris ?
4. Berikan contoh sillogisme kategoris Dengan kalimat dan kesimpulan
M-P :...............................................
S-M :...............................................
S-P :................................................
5. Apa yang dimaksud dengan Perlawanan !

Selasa, 21 April 2009

uts pengembangan kurikulum

UJIAN TENGAH SEMESTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Mata Kuliah : Pengembangan kurikulum Hari : Senin 29 April 2009
Dosen : H. Suriansyah Noer M.Pd.I Bentuk Ujian : Terbuka__

1.apakah hubungan teori dengan pengembangan kurikulum jelaskan dengan rinci?
2.apa yang anda pahami tentang rencana kurikulum harus dikembangkan dengan tujuan (goals dan general objektives) yang jelas ?
3.sebutkan definisi pengembangan kurikulum dan berikan contohnya, seberapa besar menfaatnya, jelaskan dengan rinci !coba lihat sap saya disini :
http://www.ziddu.com/download/4696825/hkm-acara-peradilan-agama-m-muslih.pdf.html

Selasa, 17 Maret 2009

berpikir dewasa bagi remaja

Tidak banyak yang tahu apabila tanggal 12 agustus sejak 6 tahun lalu diperingati sebagai hari remaja sedunia. Hari remaja sedunia merupakan implementasi dari kepedulian remaja dunia terhadap masalah global. Ketika mulai diperingati tahun 2001 lalu, tema utama yang didengungkan adalah kesehatan dan pengangguran. Sungguh luarbiasa, mengingat kebanyakan dari remaja biasanya egois dan hanya bisa hura-hura.

Tahun selanjutnya tema yang diusung sedikit berbeda, namun tetap mengangkat isu yang jarang dibahas oleh remaja kebanyakan, yaitu now and the future, peringatan tahun 2002 dimulai dengan petisi bahwa remaja haruslah mempunyai pemikiran untuk terus berkembang dan maju. Tahun 2003 tema yang diusung adalah remaja dan bagaimana cara untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan produktif untuk setiap remaja dimasa depan. Karena remaja haruslah memiliki harapan atas sebuah pekerjaan yang bisa menghidupi mereka dimasa depan. Sehingga tidak lagi menjadi beban bagi masyarakat.

Tahun 2004 hari remaja sedunia mengangkat tema masyarakat antar generasi. Tema ini dipilih karena PBB ingin menekanakan akan pentingnya solidaritas atau kesetiakawanan dan mempererat ikatan dalam keluarga serta masyarakat luas. Karena diperkirakan ketergantungan remaja akan keluarga dan masyarakat akan meningkat.

Jika kita lihat tidak semua pengaruh barat adalah jelek, sebuah ide dan pemikiran brilian ini sungguh harus kita tiru dan terapkan dalam hidup kita sebagai remaja. Sadar atau tidak kebanyakan kita, mahasiswa merasa sebagai individu dewasa yang kadang pola pikirnya tidak lebih dari seorang anak TK. Hedonisme, pacaran, wacana kosong tanpa implementasi nyata dan puluhan korban mode. Bukan sok bersih, bukan sok suci namun itu kenyataan yang mesti kita pikirkan. Kebanyakan dari kita mahasiswa beranggapan bahwa kita adalah orang dewasa dan bukan remaja lagi. Tapi lihatlah mereka kaum remaja dunia yang sudah jauh melangkah didepan untuk melakukan perubahan besar dalam hisup mereka. Remaja dunia telah mulai berpikir tentang masalah global, masalah bersama yang tidak hanya menjadi masalah orang dewasa. Kedewasaan berpikir remaja itulah yang mesti kita contoh dan mulai terapkan

Seperti tahun 2005 hari remaja sedunia mengangkat tema WPAY +10 (World Programs of Action for Youth) and making commitment mater. Disini kepedulian remaja ditantang, dimana akan dibuat sebuah program kepedulian remaja terhadap masalah sekitar dan evaluasi setiap 10 tahun. Disini kita melihat, bahwa remaja dunia sudah mulai mengenal dan menerapkan (need for achievement) dalam hidup mereka. Sedang kita mahasiswa yang katanya sudah dewasa pernah melakukan apa? Hedon?.

Remaja menurut dr. Astrid Wiratna1 adalah individu yang mengalami transisi antara masa anak dan masa dewasa, berusia kurang lebih 12-23 tahun, memiliki perubahan emosi, fungsi seksual, perubahan harapoan lingkungan dan perubahan nilai. Dan cirri utamanya adalah tidak realistic dan selalu berpikir utopis. Menurutnya masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap berbagai masalah. Remaja yang cenderung memiliki rasa ingin tahu sangat besar, membuat mereka rentan terhadap segala perubahan dan pengaruh buruk dari lingkungan sekitar. Teman sebaya yang sangat dominant terhadap perilaku dan gaya hidup, hasrat seksual yang mulai tumbuh dan seringkali tidak terkendali.

Salah satu permasalahan yang sering menghinggapi remaja dan mahasiswa kebanyakan adalah masalah seputar pendidikan seks. Seksualitas dianggap merupakan ranah private khusus orang dewasa dan remaja tidak berhak tahu. Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan, agar mereka tidak keliru dalam mencari informasi dari orang lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali. Sehingga masalah freeseks bisa ditekan semaksimal mungkin.

Remaja, disadari atau tidak memiliki keingintahuan yang besar. Hal ini merupakan akibat dari proses pubertas mereka. Keinginan untuk diakui, berkreasi, dan bereksistensi. Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktivitas seksual mereka sendiri.2

Salah satu bukti nyata yang telah dilakukan oleh remaja sedunia, dalam usaha mereka mengenai kepedulian terhadap masalah dunia adalah tema tahun 2006 yaitu stand up against poverty. Sebuah tema yang diangkat sebagai bukti kpedulian mereka kaum remaja terhadap kemiskinan global, tema tahun itu diangkat dengan harapan bahwa remaja dapat melihat dan ikut berpartisipasi dalam melakukan suatu perubahan ditengah kehidupan masyarakat terutama untuk memerangi kemiskinan di lingkungan sekitar mereka. Nah, sudahkah kita mahasiswa yang mengaku sudah dewasa melakukan sebuah aksi nyata seperti mereka “adik remaja�? atau masih berkutat pada wacana tiada akhir dan terus demo tanpa arah dan tujuan yang jelas? Maaf bukan sok hebat dan sok ngatur, tapi alangkah baiknya mulai berusaha dengan tindakan kecil tapi nyata dibandingkan sebuah pemikiran dan wacana yang hanya akan membuat badan dan tubuh kita capek.

Tema international tahun ini adalah “ be seen, be heard : youth participation development �.tema ini diambil bertujuan untuk menunjukan eksistensi remaja dalam kepedulian dan kemampuan mereka terhadap masalah global. Tema ini juga diambil dengan tujuan bahwa remaja memiliki hak untuk dilihat, didengar dan diakui. remaja harus berpartisipasi aktif terlibat dalam pembangunan, terutama sebagai bagian yang aktif untuk mengatasi sumber masalah yang memberikan dampak buruk bagi kehidupan remaja itu sendiri.
Dengan turut sertanya remaja dalam proses pembangunan diharapkan mereka tidak canggung lagi dan kaget melihat segala permasalahan di masa depan. Hal inilah yang belum pernah atau bahkan di sepelekan di Indonesia. Remaja selalu dianggap sebagai subjek yang tidak tahu apa-apa dan belum waktunya mikir yang “berat-berat�. Sehingga saat mereka masuk kedalam masa awal kedewasaan mereka menjadi kaget dan tidak bisa bertahan melawan kerasnya hidup.

Maka lewat hari remaja sedunia tanggal 12 agustus kemarin kita jadikan sebagai toggak bersejarah dalam hidup kita dan memulai hari baru dengan semangat perubahan. Dan jika kita mau, mulai ajak teman-teman dan orang yang kita sayangi untuk berevolusi menjadi remaja yang siap menghadapai perubahan. Siap?

Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di lingkungannya hingga waktu tertentu. Seiring dengan berlalunya waktu dan perkembangan selanjutnya, seorang anak perlahan-lahan akan belajar untuk mandiri. Tidak mudah memang, namun jika proses ini tidak pernah mau dimulai, lantas kapan bangsa ini mau jadi bangsa yang maju dan mandiri? Jika remajanya hanya bisa minta kiriman uang atau bergantung pada pacar untuk membeli nasi bungkus?

Kemandirian dan perubahan menuju kedewasaan merupakan suatu proses alamiah yang dialami oleh semua makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Kemandirian dalam konteks individu tentu memiliki aspek yang lebih luas dari sekedar aspek fisik. Sedangkan menjadi dewasa hanya bisa diukur melalui banyaknya pengalam hidup yang pernah kita alami. Selama masa remaja, tuntutan terhadap kemandirian ini sangat besar dan jika tidak direspon secara tepat bisa saja menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan bagi perkembangan psikologis sang remaja di masa mendatang.

pengembangan kurikulum PAI

Jika kredibilitas Departemen Agama dipertanyakan dalam mengelola pendidikan, maka Depag harus legawa (rela) melepaskan Universitas Islam Negeri (UIN) kepada Departemen Pendidikan Nasional. Hakikatnya UIN tidak berbeda dengan Perguruan Tinggi yang di dalamnya mengelola Fakultas Agama. Departemen Agama seyogianya dapat melepaskan beban politis ideologis; artinya, tidak perlu khawatir nilai dan pesan-pesan agama terdistorsi, karena sudah ada Undang-Undang Pendidikan Nasional yang menjamain tumbuh berkembangnya nilai-nilai agama dalam pendidikan formal. Rumusan pemikiran di atas merupakan kata kunci yang disodorkan oleh DR Ahmadi dalam pidato pengukuhan guru besar Ilmu Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Ahmadi membuat perbandingan di negeri Belanda dalam penelitiannya tahun 1993-1994 tentang Studi Agama di Belanda, bahwa negara yang menganut paham sekuler, masalah Pendidikan Agama di Perguruan Tinggi yang bermuatan pesan-pesan spiritualitas dijembatani dengan peraturan perundang-undangan yang disebut dengan Duplet Ordo dengan produk pendeta-pendeta Kristen yang komit dengan agamanya. Jika Belanda mampu melaksanakan Pendidikan Agama di perguruan tinggi dengan pendekatan religius, Indonesia dengan Pancasilanya sudah pasti lebih mampu. Ahmadi menolak dikotomi lembaga pendidikan Islam. Munculnya UIN, sebuah jelmaan IAIN/STAIN sebagai universitas yang berlabelkan Islam telah mendiskreditkan perguruan tinggi negeri lain yang tidak berlabelkan Islam menjadi tidak Islami. Sederetan universitas yang dapat disebut seperti; UGM, Undip, ITB, dan UI serta PTN lain serta universitas Islam swasta, telah banyak memunculkan produk pakar santri dengan komitmen yang tinggi terhadap Islam dan ke-Indonesian. Pemikiran Ahmadi tersebut merupakan catatan pertimbangan dalam pendirian UIN ke depan. Analisis itu ditunjukkan dalam konsep pengembngan kurikulum IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang menggunakan pendekatan integratif dan interkonektif yang dimaksudkan untuk membangun kurikulum yang inklusif dan humanis. Ahmadi lebih berpihak pada IAIN/STAIN agar tidak terburu-buru mengubah diri menjadi universitas. Karena, jika IAIN sebagai PTAI mampu meningkatkan kualitas dan pengembangan ilmu keislaman yang bergayut dengan problema kehidupan, IAIN akan menjadi pesan khusus yang dicari masyarakat. Islam Suplemen Posisi Khalifatullah fil Ardl tidak cukup hanya dengan bekal agama. Iman yang tidak disertai ilmu, mudah ditipu, demikian sebaliknya ilmu tanpa iman, menjadi penipu. Dalam konteks ini, Ahmadi berpendapat bahwa Pendidikan Agama mempunyai peranan strategis dalam mengintegrasikan nilai-nilai dalam seluruh kegiatan pendidikan. Implikasi dari pemaknaan pendidikan Islam adalah reposisi pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional. Berikut ini adalah cuplikan sebagai tulisan atas Ahmadi dalam kertas pidato pengukuhan guru besarnya yang mengulas relevansi substansi antara pendidikan nasional dengan pendidikan Islam. Pertama, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar pendidikan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam (Tauhid); kedua, pandangan terhadap manusia sebagai makhluk jasmani-rohani yang berpotensi untuk menjadi manusia bermartabat (makhluk paling mulia); ketiga, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi (fitrah dan sumber daya manusia) menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur (akhlak mulia), dan memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab sebagai individu dan anggota masyarakat. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada posisi konsep. Ditinjau dari tataran universalitas konsep Pendidikan Islam lebih universal karena tidak dibatasi negara dan bangsa, tetapi ditinjau dari posisinya dalam konteks nasional, konsep pendidikan Islam menjadi subsistem pendidikan nasional. Karena posisinya sebagai subsistem, kadangkala dalam penyelenggaraan pendidikan hanya diposisikan sebagai suplemen. Mengingat bahwa secara filosofis (ontologis dan aksiologis) pendidikan Islam relevan dan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, bahkan secara sosiologis pendidikan Islam merupakan aset nasional, maka posisi pendidikan Islam sebagai subsistem pendidikan nasional bukan sekadar berfungsi sebagai suplemen, tetapi sebagai komponen substansial. Artinya, pendidikan Islam merupakan komponen yang sangat menentukan perjalanan pendidikan nasional. Keberhasilan pendidikan Islam berarti keberhasilan pendidikan nasional, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, pendidikan nasional sebagai sebuah sistem tidak mungkin melepaskan diri dari pendidikan Islam. Secara yuridis hal ini telah terakomodasi dalam Undang-Undang Sisdiknas no. 20 tahun 2003. Dengan terintegrasikannya sistem pendidikan nasional Islam sebagai komponen substansial ke dalam system pendidikan nasional, maka konsep lama yang membatasi pengertian pendidikan Islam secara sempit hanya pendidikan keagamaan harus dihapuskan. Implikasi politisnya adalah, kebijakan lama yang sampai sekarang masih berlaku yaitu memisahkan antara pendidikan Islam (keagamaan) yang dikelola dan dibina oleh Departemen Agama dan pendidikan umum yang dibina dan dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional, harus ditinjau kembali. Upaya peninjauan kembali peranan Depag sebagai pengelola pendidikan Islam memerlukan pikiran jernih, dengan menghilangkan kegamangan dari para elite muslim dan menanggalkan beban politis ideologis masa lalu yang selama ini menggelayutinya, serta memfokuskan pada pertimbangan pedagogis dan akademis. Jika hal ini dapat dilakukan, maka akan lahir kebijakan yang reformatif, yaitu : pengelolaan pendidikan Islam yang selama ini berada di tangan Departemen Agama diserahkan kepada Departemen Pendidikan Nasional, dengan pertimbangan sebagai berikut. Pertama, situasi dan kondisi sosio-kultural-politik sudah berubah. Kalau kekuatan sosio politik pada awal kemerdekaan terbelah tajam secara ideologis menjadi nasionalis sekuler dan nasionalis Islam yang keduanya terlibat dalam pergumulan politik ideologis sedemikian keras, maka sekarang sudah berubah. Kalau para tokoh nasionalis Islam di awal kemerdekaan memperjuangkan masuknya pendidikan Islam (keagamaan) dalam pengelolaan Departemen Agama merupakan keharusan sejarah (dlaruri), maka tidak demikian halnya di waktu sekarang. Sekarang Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah merupakan common platform. Aspirasi politik umat Islam sudah menyebar ke semua partai politik yang ada dan tidak utuh lagi. Bahkan parpol yang berlabel Islam tidak memiliki kekuatan penentu. Oleh karena itu klaim bahwa Departemen Agama sebagai representasi kumpulan semua kekuatan sosio-politik Islam dan sebagai satu-satunya penyangga pilar pendidikan Islam sudah tidak relevan lagi. Kedua, dualisme sistem kelembagaan pendidikan di Indonesia (pendidikan keagamaan oleh Departemen Agama dan pendidikan umum oleh Depdiknas) menurut Zamahsyari Dhofir merupakan suatu keunikan. Menurut hemat saya dualisme semacam itu dalam kondisi sekarang merupakan suatu keanehan yang perlu diluruskan. Manajemen modern mengenalkan prinsip efektivitas, efisiensi, dan fungsional sebagai kunci keberhasilan manajemen. Oleh karena itu, penyerahan otoritas pengeloilaan pendidikan Islam ke Depdiknas berarti melaksanakan prinsip ini. Ketiga, secara teoritis pengembangan ilmu pengetahuan akan optimal, manakala bebas dari tekanan berbagai kepentingan lain terutama politik, sebagaimana kata syair Al-’ilmu la yumkinu an yanhadladla illa idza kana khurran (ilmu tak akan berkembang kecuali ada kebebasan). Kehidupan modern mengenal adanya bermacam-macam institusi seperti politik, ekonomi, budaya, agama, dan pendidikan. Masing-masing memiliki wilayah garapan dan penataan sendiri-sendiri. Lembaga pendidikan sebagai pranata ilmu pengetahuan harus terlepas dari tekanan institusi lain. Keempat, wilayah garapan pendidikan yang selama ini dikelola oleh Depag sudah sedemikian luas, tidak hanya pendidikan agama dan keagamaan, tetapi mencakup hamper semua bidang ilmu pengetahuan, sehingga kelebihan beban (over loaded). Kalau hal ini diteruskan berarti pemaksaan diri karena memberikan beban tugas di luar batas kemampuannya. Kelima, dalam menentukan kebijakan pengelolaan pendidikan, terutam yang berkaitan dengan masalah akademis selama ini Depag selalu mengikuti kebijakan Depdiknas. Depag sebagai pengikut konsekuensinya selalu di belakang, artinya menunggu kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Depdiknas. Di kalangan dosen hal ini sangat dirasakan karena kenaikan pangkat lektor kepala dan guru besar ditentukan oleh Depdiknas. Sedangkan contoh paling mutakhir adalah mengenai pengembangan kurikulum dengan pendekatan kompetensi (KBK). Dengan demikian berarti Depag tidak memiliki otoritas, sehingga inovasi dan kreativitas menjadi terbatas. Keenam, kalau kita sepakat perlunya mewujudkan pendidikan nondikotomik, maka dengan menempatkan pendidikan Islam pada satu atap di Depdiknas berarti sudah menghilangkan pendidikan dikotomik, sekurang-kurangnya dari aspek kelembagaan

Jumat, 06 Februari 2009

keblinger dunia

orang sudah lupa kemampuannya sendiri. dia mamapu atau tidak untuk mengatur dirinya sendiri .kadang mengatur diri sendiri saja belum mampu apalagi mengatur orang lain dan perlu waspada kita sebagai masyarakat jangan terpedaya orang-orang yang mengaku-ngaku penyambung lidah rakyat ternyata bajingan dan buaya masyarakat ngobral janji sana-sini bergaya sang pehlawan sejati pembela kaum lemah dan papa, padahal nabi kita melarang untuk mencari-cari jabatan.
banyak orang-orang cari duit popularitas dari caleg, nah kalau sudah jadi apa ingat janjinya dulu ? padahal banyak mereka yang sebelumnya pengangguran , tukang becak, tukang tambal ban, tukang sampah, yang ingin jadi caleg lantas inikah yang jadi wakil kita ? yang akan menggantikan orang-orang terdahulu tidur waktu sidang untuk rakyat? kita lihat saja nanti....

Rabu, 14 Januari 2009

kehidupan yang lebih mandiri

satu lagi kalau kita mau lebih baik lagi dalam hidup. yaitu bermanfaat bagi sekalian alam baik hewan, tumbuh-tumbuhan selalu merasa senang dengan keberadaan kita semua merasakan senang dengan tingkah laku kita yang baik sebagai rahmatan lilalamin. tidak memberikan bencana pada alam semesta. seperti halnya zionis Yahudi yang merusak tatanan dunia dengan menghabisi bangsa palestina

kepedihan saudaraku palestina

aku masih ingat ketika gemuruh rudal meluluh lantakkan semua yang ada, saudaraku palestina meratapi kepedihan yang terdalam. apakah kita hanya diam membisu dengan ketakutan yang sangat dengan musuh allah israil ? saudaraku mari kita menggalang kekuatan dengan doa bersama, semoga Allah memberikan kedahsyatan kekuatan serta mengancurkan pasukan zionis dengan bantuan Allah SWT. seperti halnya pasukan bergajah yang dihancurkan burung Ababil bacalah surat al alfiil 3 X semoga Allah menghancurkan pasukan zionis Israil Amin