Kamis, 26 Agustus 2010

TIGA PILAR POKOK PENYAMPAIAN PIDATO HEBAT

Dari banyak buku yang mengupas masalah terkait pidato saya menemukan banyak hal yang mendukung keberhasilan dalam penyampaian sebuahpidato. Dari banyak hal itu, mulai dari menyangkut hal-hal umum sampai hal-hal teknis dalam ber-pidato saya melihat terdapat tiga hal pokok sebagai penentu suksesnya pidato.


Tiga Pilar Pokok Penyampaian pidato tersebut meliputi 3 V, yaitu : vokal, verbal , visual. Semuanya terkait tentang
bagaimana manusia bisa menyerap informasi secara maksimal, bagaimana orang bisa tersentuh emosinya, dsb.

Vokal
Dari segi vokal yaitu menyangkut intonasi suara. Tinggi dan rendahnya, berirama atau monoton/datar, bahkan diam. Kapan harus diam dan kapan harus mulai bicara lagi, ini pun penting. Tidak mungkin agar orang ikut terbawa suasana sedih anda menyampaikan dengan nada tinggi seperti orasi. Tidak mungkin untuk membangkitkan semangat anda menyampaikan dengan nada pelan dan lembut. Hal lainnya adalah segi vokal bisa menentukan bosan atau tidaknya audien.

Verbal
Segi verbal menyangkut artikulasi suara. Kejelasan pengucapan hurup, pemilihan kata-kata yang tepat dan sesuai untuk pendengar, bahasa yang digunakan, dll.

Visual
Segi visual mencakup ekspresi tubuh, gerakan badan dan tangan, alat bantu atau media yang digunakan, dll.

Beruntung rasanya saya dulu pernah ikut teater di pondok pesantrena Daarut Tauhiid pimpinan Aa gym. Saya mendapat pelajaran tentang artikulasi suara. Meskipun tidak betul-betul menguasai setidaknya saya jadi tahu.
Mengetahai
syarat pidato yang baik akan memudahkan anda untuk menyusun sebuah pidato yang berbobot baik dalam uraian maupun cara penyampaiannya. Apa saja syarat pidato yang baik itu?

Syarat pidato yang baik itu meliputi :
• Adanya pokok masalah (isi) yang akan diuraikan yang harus dikuasai.
• Memiliki kecakapan untuk menyampaikan isi tersebut
• Uraian mengandung pengetahuan
• Ada tujuan yang ingin dicapai
• Antara si pembaca, topik, dan pendengar terjalin hubungan yang harmonis.

Setelah memahami pentingnya penguasaan bahasa maka ada yang harus anda miliki pula yaitu pengetahuan lainnya berupa pengetahuan yang menjadi isi pidato. Apa saja yang mencakup pengetahuan isi pidato.

Banyak hal yang bisa anda ketahui atau kuasai, misalnya pengetahuan tentang masalah agama, psikologi, sejarah, biografi, dll.

Tapi..harus dicamkan bahwa walau pun demikian janganlah anda ingin dianggap serba tahu dan serba bisa dalam segala hal. Ketika diminta membicarakan sesuatu yang memang tidak dikuasai, katakan saja terus terang, “tidak sangup”. Tidak perlu khawatir tidak dapat gelar ahli pidato.

Disamping itu perlu juga pengetahuan pendukung yaitu pengetahuan yang turut dipergunakan dalam menyusun pidato. Sasaran pidato adalah manusia, maka pidatonya akan sukses jika ditopang dengan pengetahuan-pengetahuan seperti : Psikologi (ilmu jiwa), filsafat, agama, antropologi, sejarah dan kebudayaan, pengetahuan hukum, undang-undang dan lain-lain.

Dari : http://kabarmu.blogspot.com

RENUNGAN RAMADHAN

Jika sebagian besar waktu selama setahun telah digunakan untuk mengadakan kajian-kajian tentang Al-Qur’an, maka jadikan Ramadhan ini kita gunakan untuk melaksanakan hasil dari kajian-kajian tersebut. Mengkhatamkan Al-Qur’an satu kali di bulan Ramadhan. Ini merupakan cara mengkhatamkan yang indah. Jibril biasa membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari Nabi saw. Sekali dalam setahun.
Rasul saw. mempunyai sifat dermawan, dan sifat dermawan beliau ini paling menonjol terlihat pada bulan Ramadhan ketika Jibril membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an. Sesungguhnya Rasul saw lebih dermawan dan pemurah dibandingkan dengan angin yang bertiup.
(Hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Kebiasaan membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an ini terus berlangsung sampai pada tahun ketika Rasulullah saw. diberi pilihan untuk menghadap kepada Ar-afiq Al-A’la (Allah swt), maka ketika itu Jibril membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an beliau dua kali. Ini merupakan isyarat bagi Nabi saw. bahwa tahun ini merupakan tahun terakhir beliau hidup di dunia.

Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an. Rasulullah saw. pernah bersabda mengenainya,
Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalangi-nya dari makan dan syahwat, maka perkenankanlah aku memberikan syafa ‘at untuknya.’ Sedangkan Al-Qur’an akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dan tidur di malam hari, maka perkenankan aku memberikan syafaat untuknya. ‘Maka Allah memperkenankan keduanya
memberikan syafaat.
(HR. Imam Ahmad dan Ath Thabrani)

Berusahalah agar hati kita menyatu dengan Allah swt. Pada malam-malam bulan mulia ini. Sesungguhnya puasa adalah ibadah yang dikhususkan oleh Allah swt. bagi diri-Nya sendiri.

Hadits Qudsi:
(HR. Ibnu Huzaimah,dlm shahihnya, dari Abu Hurairah sanad sahih)
“Tiap-tiap amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. la untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasannya.Dia tidak makandemi mematuhi perintah Ku, dia tidak minum demi mematuhi perintah Ku dan dia tidak mengadakan hubungan seksual dengan isterinya demi mematuhi perintah KU”

Puasa di dalamnya tidak terkandung apa pun selain larangan. Ia harus melepaskan diri dari bermacam keinginan terhadap apa yang menjadi bagian dirinya. Bila kita terhalang untuk berjumpa satu sama lain, maka kita akan banyak berbahagia kerana bermunajat kepada Allah swt. Dan berdiri di hadapan-Nya, khusus-nya ketika melaksanakan shalat tarawih.

Hendaklah senantiasa memastikan bahwa kita semua berpuasa kerana melaksanakan perintah Allah swt. Maka berusahalah sungguh-sungguh untuk beserta dengan Rob kita dengan hati kita pada bulan mulia ini. Ramadhan juga adalah bulan keutamaan. Ia mempunyai kedudukan yang agung di sisi Allah swt.

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeza (antara yang haq dan yang batil).”
(Al-Baqarah:185)

Allah Yang Maha Benar meletakkan ayat ini di tempat ini untuk menunjukkan bahwa Allah paling dekat kepada hamba-Nya adalah pada bulan mulia ini. Allah swt. telah mengistimewakan bulan Ramadhan. Mengenai hal ini terdapat beberapa ayat dan hadits.

Rasullulah saw. bersabda,
“Jika bulan Ramadhan datang, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaitan-syaitan dibelenggu, kemudian datang seorang penyeru dari sisi Allah Yang Mahabenar swt “Wahai pencari kejahatan, berhentilah! Dan wahai pencari kebaikan, kemarilah!’”

sehingga Allah mengampuni mereka dan menjadikan mereka hamba-hamba yang dicintai dan didekatkan kepada Allah.

Keutamaan dan keistimewaan paling besar bulan ini adalah bahwa Allah swt. telah memilihnya menjadi waktu turunnya Al-Qur’an. Inilah keistimewaan yang dimiliki oleh bulan Ramadhan. Kerana itu, Allah swt. mengistimewakan dengan menyebutkannya dalam kitab-Nya.

”(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an.”
(Al-Baqarah:185)

Hakikat spiritual atas hakikat material dalam diri manusia. Ini bererti, bahwa jiwa, ruh, dan pemikiran manusia pada bulan Ramadhan akan menghindari tuntutan-tuntutan jasmani. Dalam keadaan seperti ini, ruh manusia berada di puncak kejernihannya, kerana ia tidak disibukkan oleh syahwat dan hawa nafsu. Ketika itu ia dalam keadaan paling siap untuk memahami dan menerima ilmu dari Allah swt. Kerana itu, bagi Allah, membaca Al-Qur’an merupakan Ibadah paling utama pada bulan Ramadhan yang mulia.

diusun dari: Hadith Tsulasa: Renungan tentang Bulan Ramadhan
oleh Hassan Al-Banna