Minggu, 11 Maret 2012

Materi Ujian praktek Bhs Arab  :
Jawablah pertanyaan, artikan kalimat dibawah ini.
1. الزيارة
2.العربة
3. امر غريب
4. ذكى
5. هل كنت تبكين
6.مجنونة
Materi Ujian  Tulis Bahasa Arab :
1. الزيارة
2.العربة
3. امر غريب
4. ذكى
5. هل كنت تبكين
6.مجنونة
7.الرأس
Materi Ujian Nahu :
1.فعل الماضى
2.فعل المضارع
3. فعل الامر

Senin, 05 Maret 2012

kyai inspirasi lucu

Bisakah Hypnosis Mengubah Karakter Anak?

“Halo selamat pagi pak, saya Ibu Ani” suara diseberang sana yang cukup saya kenal. Saya kembali menanyakan kabarnya “hai bu ani, bagaimana kabarnya? Ada kabar apa nih Bu?” sapa saya ke bu ani. “Begini, saya mengucapkan terima kasih pak, Cindy sudah tidak ngomong kasar lagi dan sekarang sudah tidak maen tangan lagi” jawab Bu Ani. “Wah bagus Bu, apa yang ibu lakukan, sehingga Cindy berubah drastis?” tanya saya. “Hanya melakukan yang bapak sarankan, berbicara pada cindy pada saat dia tidur”.

Pembaca yang budiman, tehnik yang saya berikan kepada bu ani adalah Hypnosleep, ini adalah tehnik yang cukup mudah dan sangat ampuh untuk mengubah karakter anak. Saya akan bagikan caranya secara detil. Banyak kasus untuk anak usia 10 tahun kebawah, bahkan orang dewasapun (pasangan suami –istri), dapat menyelesaikan permasalahannya dengan hypnosleep.

Saya bagikan beberapa cerita singkat menangani masalah dengan menggunakan hynosleep. Rekan saya bu ani menelpon saya, dan berkeluh kesah jika anaknya cindy (3,5 tahun) memiliki perilaku agresif yang kurang menyenangkan. Ibu cindy adalah pemilik salon, karyawati yang bekerja disalon tersebut sering dipukul dan ditarik rambutnya oleh cindy. Jika cindy kesal maka, cindy akan memukul siapa saja yang berada didekatnya (terutama orang yang cindy kenal). Setelah melalui wawancara singkat melalui telepon, ternyata perilaku cindy diperoleh dari ibu ani sendiri, bu ani jika memarahi cindy maka dia memukul pahanya. Dan pola seperti ini di pelajari oleh cindy, jika dia sedang kesal maka dia akan memukul. Kemudian, saya mengajarkan tehnik Hypnosleep via telepon kepada ibu ani, serta meminta kepada ibu ani untuk merubah cara dia meluapkanemosi kepada cindy, serta memberikan beberapa nasehat untuk mengubah cara pandang bu ani terhadap tumbuh kembang anak. Selesai pembicaraan ditelepon, 5 minggu kemudian ibu ani menghubungi saya lagi. Ternyata perilaku memukul anaknya sudah hilang total hanya menggunakan hypnosleep dan mengubah cara pandangnya terhadap tumbuh kembang anak. Tetapi ada hal lain yang dikeluhkan, “sekarang cindy kalo ngomong kasar pak” ungkap Bu Ani pada saya. “Kasar seperti apa?” tanya saya. “Kalo orang tidak mengerti maksud cindy, keinginan cindy tidak terpenuhi maka dia berkata goblok, bodoh”, jawab bu ani. Lalu saya mencoba mencari dari mana dia belajar perkataan itu, ternyata itu disebabkan karyawati ibu ani, yang sering bercanda dengan berkata kasar kepada sahabatnya dan cindy seringkali bermain dengan karyawati bu ani. Kemudian hal yang sama saya minta kepada bu ani untuk mengubah lingkungannya, beri pengertian kepada karyawatinya dan melakukan hypnosleep. Apa yang terjadi? 1 bulan kemudian, saya mendapat laporan cindy berubah drastis.

Rekan saya ibu mita, memiliki suami yang punya kebiasaan “ngelelet” kalo pagi sehabis bangun tidur, sehingga ibu mita sering terlambat jika sampai ditempat kerja. Setelah mencritakan dengan saya, saya menyarankan menggunakan hypnosleep. Esok harinya ibu mita merasa takjub keheranan. Karena suaminya berubah drastis, bangun tidur langsung mandi, nga pake “ngelelet” lagi, dan berangkat kerja bersama.

Apakah hypnosleep? Pada dasarnya sama dengan hypnosis, tentunya anda mengerti proses hypnosis. Yaitu orang yang sadar, kemudian dengan tehnik induksi diturunkan tingkat kesadarannya dengan berfokus pada satu hal (suara terapis), sehingga mengalami relaksasi yang dalam diseluruh tubuhnya kemudian sugesti diberikan. Itulah proses yang terjadi pada hypnosis. Nah, proses hypnosleep adalah kebalikan hypnosis. Dalam hypnosleep kita menaikan kesadaran seseorang dari kondisi anak tertidur pulas ke kondisi Hypnosis (trance), kemudian sugesti diberikan pada saat kondisi Hypnosis (trance), kita naikan kesadarannya, kemudian diberikan sugesti dan setelah itu anak ditidurkan lagi. Nah, langkah – langkah dalam memberikan hypnosleep adalah:

1. Langkah awal adalah membuat sugesti yang akan anda sampaikan secara tertulis, agar kita tidak berpikir menyusun kalimat saat melakukan hypnosleep. Hendaknya pendek, singkat dan jelas. Perhatikan juga pemakaian kata yang tepat. Intinya adalah mengatakan apa yang kita inginkan dengan kalimat positif, hindari kalimat negatif (tidak, jangan, dll)

2. Amati jumlah tarikan napas subyek. Hendaknya 6-8 tarikan napas per menit. Ini untuk menjamin bahwa subyek tertidur pulas. Yang paling ideal adalah 6 – 7 tarikan napas per menit.

3. Dekati subyek dengan lembut untuk melakukan by pass terhadap pikiran kritisnya. Goyang tubuh subyek dengan memegang dagunya. Goyangkan sedikit ke kiri dan kanan sambil mengucapkan kalimat berikut dengan mantap disertai nada suara rendah dan datar “Ini ….. (nama anda atau mama atau papa) yang bicara. Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata!”

4. Jika subyek tertidur sangat lelap kalimat di atas mungkin perlu diulangi beberapa kali sehingga bisa menembus level pikiran bawah sadarnya. Lanjutkan “Jika kamu dengar gerakkan jari telunjuk atau ibu jari yang saya sentuh. Jika kamu dengar gerakkan jari telunjuk yang saya sentuh. Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata!”

5. Setelah itu bacakan sugesti yang telah anda susun tadi 3 atau 4 kali untuk memastikan sampai ke bawah sadarnya.

6. Lalu tutup dengan kalimat berikut “Kalau saya berhenti bicara maka kamu akan kembali tidur nyenyak seperti tadi. Kamu tidak akan mengingat apa yang baru saya sampaikan tapi kamu merasakan suatu perubahan dalam dirimu ketika bangun esok pagi dengan sangat segar. Sekarang tidurlah kembali dengan sangat nyenyak!”

7. Saat mengucapkan sugesti, hendaknya dengan suatu keyakinan bahwa apa yang kita ucapkan diterima dan dimengerti oleh anak. Keyakinan seperti apa yang saya maksud? Seyakin jika anda makan krupuk, maka krupuk tersebut pasti hancur didalam mulut anda.

8. Keesokan hari dan seterusnya berlakulah seperti telah terjadi perubahan (kelanjutan dari point no 7). Jika belum melihat perubahan nyata secara janganlah gusar dan berpikiran negatif. Biarkan proses perubahan terjadi di dalam lebih dahulu. Bila perlu anda ulangi hypnosleep lagi pada malam harinya dengan kata-kata yang sama.

9. Disamping sugesti yang diberikan lingkungan juga perlu dirubah untuk membantu perubahan anak serta memfasilitasi perubahan anak, lingkungan disini termasuk sikap ayah, ibu, pengasuh, serta. Misal anak suka berkata kasar, maka ciptakan lingkungan yang tidak ada lagi kata-kata kasar tersebut terucap.

10. Ketika ia mulai menunjukkan perubahan hindari penggunaan kata-kata “Kok tumben ya sekarang ngomongnya baik?” atau kata-kata semacam itu. Sebaliknya dukung dengan kalimat “Bagus makin haribelajar itu makin dapat berbicara dengan sopan ya?”

11. Untuk setiap kasus yang anda sugestikan beri waktu sampai terjadi perubahan baru beralih ke kasus yang lain.

Contoh sugesti untuk hypnosleep:

  • Semakin hari belajar adalah kegiatan yang sangat menyenangkan
  • Mulai besok dan seterusnya kamu akan mudah bangun jam 6 pagi.
  • Semakin hari kamu makin sayang sama adik / kakak kamu.
  • Mulai besok dan seterusnya mudah bagi kamu untuk belajar berhitung
  • Semakin hari membaca adalah kegiatan yang menyenangkan.

pendidikan berkarakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk 275 juta penduduk Indonesia”

Sebelum kita membahas topik ini lebih jauh lagi saya akan memberikan data dan fakta berikut:

  • 158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011
  • 42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
  • 30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI
  • Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM

Sumber : Litbang Kompas

Kini setelah membaca fakta diatas, apa yang ada dipikran anda? Cobalah melihat lebih ke atas sedikit, lebih tepatnya judul artikel ini. Yah, itu adalah usulan saya untuk beberapa kasus yang membuat hati di dada kita “terhentak” membaca kelakuan para pejabat Negara.

Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini.

Bayangkan apa persaingan yang muncul ditahun 2021? Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2021 tentunya membutuhkan good character.

Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.

Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan yang duduk di kursi penting yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas karakter yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau justru sebaliknya?

Dari sudut pandang psikologis, saya melihat terjadi penurunan kulaitas “usia psikologis” pada anak yang berusia 21 tahun pada tahun 20011, dengan anak yang berumur 21 pada tahun 2001. Maksud usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan yang berbanding lurus dengan usia biologis. Jika anak sekarang usia 21 tahun seakan mereka seperti berumur 12 atau 11 tahun. Maaf jika ini mengejutkan dan menyakitkan.

Walau tidak semua, tetapi kebanyakan saya temui memiliki kecenderungan seperti itu. Saya berulangkali bekerjasama dengan anak usia tersebut dan hasilnya kurang maksimal. Saya tidak “kapok” ber ulang-ulang bekerja sama dengan mereka. Dan secara tidak sengaja saya menemukan pola ini cenderung berulang, saya amati dan evaluasi perilaku dan karakter mereka. Kembali lagi ingat, disekolah pada umumnya tidak diberikan pendidikan untuk mengatasi persaingan pada dunia kerja. Sehingga ada survey yang mengatakan rata-rata setelah sekolah seorang anak perlu 5-7 tahun beradaptasi dengan dunia kerja dan rata-rata dalam 5-7 tahun tersebut pindah kerja sampai 3-5 kali. Hmm.. dan proses seperti ini sering disebut dengan proses mencari jati diri. Pertanyaan saya mencari “diri” itu didalam diri atau diluar diri? “saya cocoknya kerja apa ya? Coba kerjain ini lah” lalu kalau tidak cocok pindah ke lainnya. Kenapa tidak diajarkan disekolah, agar proses anak menjalani kehidupan di dunia yang sesungguhnya tidak mengalami hambatan bahkan tidak jarang yang putus asa karena tumbuh perasaan tidak mampu didalam dirinya dan seumur hidup terpenjara oleh keyakinannya yang salah.

Baiklah kembali lagi ke topik, Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.

Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkankarakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?

Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)